Irving E. Wahyu

Irving E. Wahyu

Friday, March 26, 2010

Quo Vadis Indonesiaku......!!!

Indonesia adalah salah satu negara besar di kawasan Asia Pacific yang letaknya sangat strategis, betapa tidak Indonesia yang luas wilayahnya hampir sama jauhnya dari London di Inggris Raya di baratnya hingga kota Teheran di Iran di belahan timurnya. Kemudian di sebelah selatannya hampir sama jauhnya dari kota Mountpelieur di Perancis hingga kota Moscow, Russia di sebelah utaranya, selain itu letaknya yang diapit oleh dua benua Asia-Australia dan dua samudera Hindia-Pacific menjadikan Indonesia sebagai sebuah kawasan negara yang paling padat lalu-lintas laut dan udaranya ditunjang dengan berlimpahnya potensi kekayaan alam yang diperlukan masyarakat dunia Maka tidaklah heran banyak negara besar dan maju di dunia ini yang berusaha mendekati bahkan ingin menguasai Indonesia dengan harapan bahwasannya kelak Indonesia menjadi jinak hingga akses terhadap kebutuhan bahan baku yang diperlukan masyarakat dunia akan sangat mudah di dapat. Karena itu tidak heran Indonesia ini bak Gadis cantik yang diperebutkan pemuda-pemuda yang ingin meminangnya. Memang sejak dahulu kala Tanah Indonesia ini menjadi rebutan bangsa-bangsa besar dan maju dari seluruh dunia yaitu di mulai semasa jamannya KeKaisaran Ming di China hingga Kerajaan Dungga dari India yang kemudian pada zaman setelahnya tersebut perebutan dimulai lagi yaitu dengan dimulainya kedatangan Bangsa-bangsa dari belahan benua Eropa mulai dari Portugis, Spanyol, Belanda dan Inggris pada era sebelum perang Dunia-1 dimana Belanda dan Inggrislah yang memenangkan perebutan wilayah atas Indonesia ini kemudian baru Jepang masuk Indonesia pada era perang dunia-2 yang kemudian sempat menguasai Indonesia selama kurang lebih 3 tahun. hingga Indonesia Merdeka. Indonesia Merdeka...memang secara fisik Indonesia sudah bisa membebaskan diri dari kungkungan pengusaan dari negara-negara besar dan maju tetapi dalam perjalanannya Indonesia tidak bisa lepas dari kungkungan hagemoni negara-negara besar di dunia, coba lihat saja keadaan Politik, Ekonomi dan Militer Indonesia benar-benar di kendalikan oleh negara-negara besar dunia sehingga dalam perjalannya Indonesia bukanlah merupakan negara yang berdaulat yang berhak untuk mengurus dan menentukan arah hidupnya sendiri...tetapi adalah merupakan sebuah negara boneka bagi kepentingan2 negara besar dunia, Kenapa hal ini bisa terjadi....????. Menurut saya ada beberapa hal yang menjadikan Indonesia sangat sulit untuk melepaskan dari jeratan negara penjajahan baru (Neocolonialism) dan ini telah dilupakan oleh para pelaksana yang ngurus negara ini yaitu bahwasannya Indonesia tidak punya ketahanan di Bidang Ideologi. Ideologi adalah merupakan salah satu soft power yang sangat berperan penting dalam terlaksananya perjalanan sebuah bangsa dimana Ideologi ini adalah merupakan pandangan hidup yang bersendikan nilai-nilai luhur yang lahir dari sebuah masyarakat bangsa yang bersangkutan sehingga kelak Ideologi ini akan merupakan sumber hukum untuk mengatur arah kehidupan suatu masyarakat bangsa yang bersangkutan. Suatu masyarakat yang diatur oleh satu aturan tata hukum yang baik dan adil akan membawa dampak yang luar biasa bagi kemajuan suatu masyarakat bangsa tersebut, betapa tidak suatu masyarakat tersebut akan dengan penuh sukacita dan maksimal dapat mengekpresikan seluruh kadar kemampuannya di dalam mengarungi kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga energi yang terhimpun tersebut akan sanggup untuk mengatasi berbagai macam tantangan dan rintangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tersebut. Sebagai contoh konkret dahsyatnya Ketahanan Ideologi adalah bagaimana Amerika Serikat (USA) dalam hal ini Ideologi Kapitalima (Capitalism) dapat memporak-porandakan pesaingnya sesama negara adikuasa (Super Power) Russia dalam hal Sosialis (Communist Socialism) ini tanpa satu butirpun peluru keluar dari moncong senjatanya, kemudian bagaimana rezim Syah Iran (Kapitalisme karena dikendalikan oleh Amerika Serikat) yang di sisi kiri-kanannya di kawal oleh pengawal bersenjatakan sangat modern dan lengkap di jamannya dapat terjungkal dari kekuasaannya oleh Rakyatnya sendiri dibawah komando para Mullah (Islam Syiaah) bahkan yang tidak pernah terbayangkan olehnya adalah terusirnya sang Mahadiraja dari tanah kelahirannya yang kemudian hidup merana dipengasingan dan kemudian meninggal dalam keadaan nestapa di negara asing...!!!. Itu semua adalah sebagai buah kedahsyatan dari sebuah senjata yang namanya adalah Ketahanan Ideologi dan contoh yang paling nyata juga dialami oleh bangsa kita sendiri yaitu pada tanggal 10 November 1945 bagaimna para pejuang kita menghempaskan harapan penjajah Inggris Raya yang katanya militernya paling kuat dan terlatih di dunia harus pulang dengan membawa malu yang tidak terkira karena 2 Jendral kebanggaannya harus mati konyol dalam pertempurannya yang sangat dahsyat menghadapi para pejuang yang gagah berani Arek2 Surabaya meskipun hanya bersenjatakan Senjata yang sangat sederhana Dorji, Parang dan Bambu Runcing dibawah komando Komandan lapangan Bung Tomo yang bersenjatakan sebuah keyakinan akan mati Syahid bila gugur dalam pertempuran tersebut. itulah beberapa contoh konkret betapa dahsyatnya sebuah metoda yang namanya Ketahan Ideologi.
Selanjutnya adalah Ketahanan Politik, kehidupan berbangsa dan bernegara akan selalu diwarnai oleh perbedaan-perbedaan antar golongan dalam masyarakat tapi memang itulah realita dari sebuah bangsa yang penuh dinamika tetapi kalau masyarakatnya telah sadar akan maksud dan target bersama yang akan dicapai untk kemajuan dan keadilan maka perbedaan pendapat malah akan memperkaya khasanah dalam pencapaian kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga kelak akan lahir sebuah kebijaksanaan bailk itu berupa Undang-Undang, Peraturan Pemerintah dan Peraturan-Peraturan lain dibawahnya yang Adil dan dapat mengayomi semua kepentingan golongan masyarakat dalam sebuah negara. Seperti halnya sekarang ini masih banyak peraturan pemerintah yang tidak bisa mengakomodasi kepentingan masyarakat bawah lainnya dan ada kecenderungan lebih berpihak pada kroni2nya yang notabene adalah mereka yang telah dianggap berjasa dalam mengantar sang pimpinan nasional ke tampuk kekuasaan.......sehingga apa yang terjadi disana-sini terjadi konflik horizontal dalam segala hal, utamanya adalah dalam Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di setiap Provinsi, Kabupaten dan Kotamadya di setiap daerah di seluruh Indonesia yang tidak jarang disertai dengan tindakan Anarkis para pendukungnya...., Bayangkan betapa besarnya sumber daya nasional yang terbuang dengan sia-sia dalam kejadian tersebut. Menurut saya itu semua adalah karena ketiadaan kesadaran bersama dalam membangun masyarakat Indonesia menuju masyarakat yang adil dan makmur. Inilah yang saya maksud sebagai sebuah effek akibat dari masih lemahnya Ketahanan Ideologi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ketahanan Ekonomi, keadaan Ekonomi adalah merupakan hal yang paling Essential di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara meskipun sebenarnya hal ini bukanlah yang utama akan tetapi mengakomodasi keadaan Ekonomi Global adalah merupakan suatu keharusan karena sebagai sebuah bangsa kita tidak bisa lepas dari interaksi dengan keadaan tersebut akan tetapi adalah mengedepankan kepentingan masyarakat banyak adalah harusnya menjadikan titik tolak kebijakan ekonomi kita. Indonesia yang merupakan ke-5 jumlah penduduk terbesar di dunia adalah merupakan market yang menjanjikan bagi produk-produk manufacture industri negara lain di tambah dengan melimpahnya sumber daya alam Indonesia adalah merupakan potensi ekonomi yang luar biasa oleh karena diharapkan kebijakan ekonomi pemerintah hendaknya berpihak pada masyarakat banyak...jangan biarkan Indonesia hanya dijadikan ajang pelemparan produk-2 negara lain tanpa membawa manfaat bagi peri kehidupan masyarakat bangsa dan negara. Sebagai contoh adalah persyaratan bagi Industri Manufacture untuk menggunakan bahan baku domestik dan adanya Transfer of Technology dan Transfer of Knowledge adalah harusnya merupakan tujuan utama kebijakan pemerintah sehingga dalam beberapa tahun Industri tersebut beroperasi, masyarakat Indonesia sudah menguasainya. Sehingga kelak Indonesia memiliki Industri dengan perangkat SDM dan SDAnya yang tangguh. Saya kira pemberlakuan persyaratan adanya Transfer of Technology dan Transfer of Knewledge dengan rentang waktu tertentu bagi produk2 industri yang mau masuk Indonesia harus menjadi persyaratan yang utama mengingat Indonesia adalah sebagai Captive Marketnya Industri negara2 lain ditunjang oleh ketersediaan bahan baku yang berlimpah di Indonesia, sehingga dengan demikian akan lahir Industri pendukung2nya yang tentunya sangat bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi bangsa.
Ketahanan Negara (Militer), Militer adalah merupakan organ penting berdirinya satu negara jadi kedudukannya sangat penting bagi suatu negara yang berdaulat kecuali kedaulatan suatu negara sudah hilang bolehlah Militer dibubarkan.....!!, karenanya hampir semua negara di dunia ini harus memiliki militer yang kuat karena hal ini berhubungan dengan eksistensi sebuah negara. Tidak jarang suatu negara membelanjakan belanja untuk Militer melebihi yang dari lainnya seperti halnya yang dilakukan oleh negara-negara yang di landa konflik seperti halnya yang dilakukan negara-negara Arab di Timur Tengah yang berkonflik dengan negara Israel, demikian juga Korea Utara yang memanas dengan Korea Selatan dan Jepang di pihak lain. Indonesia juga pernah mengalami keadaan tersebut dimana pada saat itu Indonesia sedang berusaha mengembalikan daerah yang masih dikuasai oleh penjajah Belanda, sehingga pada waktu itu Indonesia memusatkan seluruh energi bangsa untuk memperoleh kekuatan militer yang dapat mengungguli kekuatan militer Belanda, sehingga pada waktu itu Indonesia boleh di sebut negara paling kuat militernya di Asia Tenggara dengan kelengkapan Arsenal Tempur Kapal Selam (Class Whiesky dari Russia) paling Modern pada jamannya berjumlah 12 buah bayangkan sekarang Indonesia hanya memiliki 2 Kapal Selam, Jumlah Kapal Perang Perusak (Corvete) berjumlah hampir 2 kali lipat dengan jumlah Kapal Perang Negara tetangga sedangkan pesawat pembom tempurnya hampir melebihi dari jumlah pilot......Fantastis...Luar Biasa...!!!, Belum lagi jumlah personel Angkatan daratnya hampir 3 kali lipat dari negara tetangga karena memang Indonesia negara dengan jumlah penduduk yang paling besar. Pantaslah kalau pada saat itu negara-negara tetangga ketar-ketir melihat sepak terjang militer Indonesia, dimana setelah urusan sama Belanda usai dan Irian kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi, Indonesia kembali melanjutkan perjuangannya dengan menggedor kekuatan Inggris di Kalimantan Utara yang katanya militernya paling kuat di dunia pada waktu itu...akan tetapi Indonesia tidak peduli......!! tetapi sayang seribu kali sayang niat baik untuk mempersatukan saudara-saudara kita yang nun jauh di Kalimantan Utara dan Semenanjung Malaysia harus terhenti....disebabkan terjadinya pemberontakan G30S/PKI, kalaulah Kalimantan Utara jatuh ke Pangkuan Ibu Pertiwi Indonesia mungkin Rakyat Indonesia dapat suntikan Energi yang lebih dari yang sekarang....betapa tidak disana merupakan lapangan minyak dan gas bumi yang sampai sekarang tingkat produksinya hampir sama dengan jumlah produksi minyak dan gas bumi yang dimiliki Indonesia saat ini (Produksi Nasional Minyak Indonesia: 927.000 BOPD, sedang kebutuhan adalah; 1.2 Juta BOPD) sehingga kekurangannya yang sekitar 300 ribu BOPD di import dari negara tetangga dari lapangan Minyak Kikeh di Kalimantan Utara. Itulah sekelumit kisah bhayangkara negara yang sekarang tinggal kenangan....., Kalau dulu Militer Indonesia disegani kawasan ...namun sekarang Militer kita dinistakan negara tetangga dengan lepasnya P.Sipadan dan P. Ligitan ke tangan bekas markasnya negeri penjajah Inggris ....kemudian mereka pun mengolok-ngoloknya....dengan seringnya mereka melanggar batas laut negara kita, bagi mereka Militer Indonesia adalah Ibarat Macan Kertas....yang Garang dalam gambar khayalan, tetapi tidak bisa merobek, menggigit atau menerkam dalam kenyataan...............Memang sungguh Ironis Indonesiaku tercinta, inipun eksistensi negara Indonesia dipertanyakan......akankah Indonesia masih ada dalam peta bumi yang dulu pernah di ajarkan sama Ibu/Bapa Guru kita...?????. Quo Vadis Indonesiaku